Postingan

Website BAPPEDA Pangandaran Jadi Sasaran Hacker Tiap Hari

Gambar
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pangandaran mengungkapkan bila website miliknya itu hampir setiap hari diretas. Upaya jahat di dunia siber oleh hacker itu biasanya mengubah tampilan website Bappeda Pangandaran. Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Pangandaran Oki Dariamustari mengatakan, hacker biasanya merubah tampilan isi situs. "Akibat diretas informasi yang disampaikan pada website tidak bisa terakses publik," kata Oki. Namun isi naskah yang telah diunggah pada laman BAPPEDA tidak dirubah, tetapi hal ini menjadi kendala untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. "Kami belum bisa menemukan solusi untuk mengatasi serangan hacker yang hampir dilakukan setiap hari," tambahnya. Alternatif terakhir yang biasa dilakukan oleh BAPPEDA di antaranya mematikan server setiap malam dan membukanya kembali pada pagi hari hingga siang. "Website kami untuk saat ini baru bisa diakses hanya siang menjelang malam," papar Oki. Oki menjelaskan, butuh anggaran unt

Pemuda Asal Pasuruan Dapatkan $7500 Setelah Temukan Bug Google

Gambar
Biasa disapa Nosa. Remaja 19 tahun asal Bukir, Kota Pasuruan itu, diganjar $7.500.00 oleh Google, setelah temukan bug. Sang hacker pun bercita-cita ingin menjadi "pengangguran sukses". BELAJAR di jurusan IPS pada saat SMA, tak menghalanginya mempelajari IT (Information Technology), yang notabene digeluti oleh mereka berlatar ilmu eksak, IPA. M. Nosa Sandi Prasetyo, namanya. "Saya biasa dipanggil Nosa," katanya, memulai perbincangan dengan wartabromo.com, Rabu (26/9/2018). Remaja asal Bukir, Kota Pasuruan ini, kelahiran 30 September, 19 tahun lalu. Nosa yang sedang menikmati masa-masa semester ketiga di bangku kuliah saat ini, ketiban rejeki. Ia mendapat hadiah tak terduga dari Google, raksasa search engine (mesin pencarian) di dunia. Tak tanggung-tanggung, ia mendapat $7.500.00 dari Google. Ketertarikannya di dunia IT diakuinya sudah sejak belia. Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah menyukai game, layaknya anak-anak zaman now sih. Ketika di SMP, mulailah

Parah! Hacker Jual Murah Akun Facebook di Situs Dark Web

Gambar
Awal pekan lalu terungkap kalau raksasa media sosial, Facebook, melakukan pelanggaran keamanan, dimana ada peretasan data pengguna hampir 50 juta akun. Dan beberapa jam kemudian, setelah kabar peretasan Facebook itu ramai di internet, tim peneliti kemudian merilis laporan yang mengungkapkan bahwa si peretas ternyata menjual login Facebook di situs Dark web. Dikutip dari laman Money Guru via The Daily Dot, Rabu (3/10/2018), hacker telah menjual login Facebook tersebut seharga US$ 2,60 atau sekitar Rp 39.100 di situs Dark web. Kabar tersiarnya jual-beli akun online di situs Dark web ini memang bukan hal baru. Yang mengherankan, informasi username dan password yang dicuri itu dijual dengan harga yang sangat murah. Dalam laporan tersebut, tim peneliti menyelidiki informasi username dan password yang diperjual-belikan oleh si pelaku. Di antaranya di situs online black market ternama, yakni Dream Market, Wall StMarket, dan Berlusconi Market. Money Guru juga menemukan, Facebook bukan satu-s

Awas! Hasil Pilpres 2019 "Bakal" Diacak-acak Hacker Internasional

Gambar
Semua pihak yang berkepentingan dengan Pilpres 2019 harus memperkuat pertahanan sistem IT agar tidak bisa ditembus hacker. Hacker menyerang karena memanfaatkan kelemahan sistem. Sehingga serangam hacker asing bisa saja terjadi. Apalagi di manapun tak ada sistem IT yang sempurna, kelemahan selalu ada Munculnya informasi ke ruang publik terkait dugaan masuknya hacker asing ke Indonesia harus menjadi peringatan dini bagi pemerintah dan rakyat Indonesia. Karena potensi Indonesia diserang hacker asing sangat terbuka. Apalagi serangan yang mereka sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Para hacker itu juga berpotensi menimbulkan kekacauan pelaksanaan Pilpres 2019. "Peringatan dini ini khususnya bagi pihak-pihak yang mempunyai kewajiban menjaga kedaulatan, keamanan dan ketertiban NKRI agar mencermati isu ini baik dari pihak BIN, BAIS, Mabes Porli, Badan Cyber Nasional atau Lembaga Sandi Negara," kata pengamat intelijen dari The Community of Ideological Islami

Server Instagram Down/Tumbang

Gambar
Tumbangnya Instagram tidak hanya dialami oleh pengguna di Indonesia. Berdasarkan pengamatan di Twitter, banyak netizen dari berbagai negara yang mengeluhkan Instagram down. Banyak yang awalnya mengira paket internet mereka habis. Bahkan ada juga menghapus dan menginstall ulang aplikasi Instagram-nya. Tapi ternyata aplikasi milik Facebook itu memang sedang mengalami gangguan. Selama beberapa waktu Instagram down sehingga tak bisa diakses pengguna di sejumlah negara. Mengonfirmasi sempat mengalami masalah, Instagram pun minta maaf. Pun demikian, media sosial berbasis foto dan video itu tidak menjelaskan lebih lanjut secara lebih rinci mengenai masalah apa yang terjadi sehingga layanannya sempat tumbang. "Betul bahwa pengguna sempat mengalami kesulitan mengakses akun Instagram mereka. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, sekarang Instagram sudah bisa diakses kembali," kata perwakilan Instagram saat dihubungi detikiNET, Rabu (3/10/2018). Tumbangnya Instagram sempat jadi to

50 Juta Akun Facebook Dibobol Hacker, Ini Bahaya yang Menghantui

Gambar
Facebook diretas, membuat setidaknya ada 50 juta penggunanya yang berada dalam bahaya. Tanpa ada efek samping pun peretasan semacam itu sudah menjadi hal yang sangat mengerikan. Namun di balik itu, ada bahaya lain yang mengintip dari peretasan tersebut. Yaitu sistem login Single Sign-On Facebook yang dipakai di banyak situs lain di dunia maya, dari Tinder sampai Expedia. Mungkin Anda pun salah satu pengguna sistem login tersebut; Anda mendaftar di situs lain, Tinder misalnya, menggunakan login Facebook agar tak perlu mengisi formulir lagi, juga membuat dan mengingat user ID dan password -- karena data yang dipakai bakal diambil dari Facebook. Sistem semacam ini sebenarnya bukan cuma mempermudah pengguna, karena tak perlu lagi direpotkan oleh mengisi berbagai data pribadi saat mendaftar di suatu situs, melainkan juga mempermudah para pemilik situs karena bisa menciptakan sistem login yang lebih aman, mengandalkan infrastruktur milik Facebook -- yang di atas kertas seharusnya

Hacker Ditangkap Setelah Hack Situs Akademi Militer AS

Gambar
Seorang pria dari California mengaku bersalah meretas situs web militer dan pemerintah dalam kampanye defacement terkait dengan situasi politik Gaza. Billy Ribeiro Anderson, juga dikenal sebagai “Anderson Albuquerque” dan “ AlfabetoVirtual ,” mengaku bersalah atas dua tindak kejahatan komputer di pengadilan di Distrik Selatan New York. Menurut jaksa AS, dari 2015 – 2018, pria berusia 41 tahun itu melakukan aksi defacement dengan mengakses secara ilegal lebih dari 11.000 militer AS, pemerintah, dan situs web bisnis. Dengan menggunakan kodenama AlfabetoVirtual , peretas mengganti konten di setiap situs web dengan “coretan”-nya sendiri, termasuk memposting teks “ Hacked by AlfabetoVirtual ,” “ #FREEPALESTINE ” dan “ #FREEGAZA “. Pesan-pesan ini berhubungan dengan situasi politik antara Palestina, Israel, dan jalur Gaza yang terkepung. Dalam laporan kejaksaan AS, dua kasus defacing yang menjadi sorotan adalah aksinya saat meretas situs  NYC Comptroller di 2015 dan  Combating Terroris